http://www.neobux.com/?r=sikembar

Jumat, 28 Januari 2011

Kesendirian Tidak Selalu Mematikan!

Oleh : Anne Ahira

Sahabat, banyak orang yang tidak menyukai kesendirian,
karena waktu yang dilewati terasa lebih panjang dan
melelahkan.

'Sendiri oh sendiri'... Ternyata hal remeh ini bisa
menjadi masalah besar bagi sebagian orang!

Apakah Sahabat termasuk yang demikian? :-)

Memang, kesendirian seringkali diidentikkan dengan hal
yang menakutkan, mengesalkan, bahkan menjadi simbol
kesedihan. Namun, jika kita mau membuka pikiran,
sebenarnya kesendirian itu tidak selalu mematikan!

Kesendirian bisa memiliki dua makna...

Pertama, kesendirian menyangkut fisik yang sebenarnya,
tanpa ada orang di sekitarnya. Kedua, hanya berbentuk
perasaan saja.

Bisa jadi seseorang berada di tengah keramaian, namun
merasakan kesunyian. Mungkin Sahabat pernah mengalami
hal serupa, terutama ketika menemui masalah dengan
rekan kerja, , keluarga, atau pacar? :-) dan lain
sebagainya..!

Satu hal yang perlu Sahabat ingat, kesendirian dengan arti
apapun sebenarnya bukan masalah jika kita mampu
mengelolanya dengan baik, atas perasaan, sikap dan
segala situasinya.

Bagaimana kita bisa mengelola kesendirian supaya lebih
bermakna? Lakukan hal berikut :

1. Cari kesibukan dengan melakukan aktivitas positif
    yang sangat Sahabat sukai, misalnya dengan membaca,
    menulis, olahraga, menyanyi? :-) Apapun kesukaan
    Sahabat. Dengan cara ini, kesendirian akan terasa lebih
    menyenangkan!

2. Kedua, ingat-ingat kembali hal-hal yang menjadi
    impian Sahabat dan belum sempat dilakukan. Sahabat bisa
    membuka agenda-agenda pribadi, foto-foto jaman
    dulu, buku-buku, dan lain sebagainya.

    Percaya, cara ini akan menyadarkan Sahabat akan
    sempitnya waktu untuk mewujudkan segalanya.
    Kalau sudah begini, bukankah kesendirian itu jadi
    menyenangkan? ;-)

3. Ketiga, buat daftar sebanyak-banyaknya tentang
    keinginan yang ingin Sahabat wujudkan selagi masih
    hidup. Mungkin dengan cara menuliskan kembali
    'keinginan gila' saat Sahabat masih kecil? Atau mimpi-
    mimpi lain yang belum terlaksanakan?

    Saat itu Sahabat akan sadar, ternyata banyak sekali
    hal yg memerlukan kesendirian utk mewujudkannya!

4. Dan yang terakhir.... Sebenarnya ini merupakan hal
    *utama* dan yang pertama yang harus Sahabat lakukan...
    Mendekatlah kepada Yang Maha Mencinta diri Sahabat.
    Kesendirian ini akan semakin menyadarkan hakekat
    keberadaan Sahabat di dunia.

    Semakin keyakinan ini kuat, maka akan semakin
    kokoh kemampuan Sahabat mengarungi kehidupan,
    dengan segala situasinya.

Intinya, jangan biarkan Sahabat terjebak dalam kesendirian
dengan suasana 'hati yang negatif', membiarkannya
berlarut-larut, hingga membuat Sahabat putus asa.

Kalau Sahabat mau membuka mata, kita sebenarnya tidak
pernah benar-benar sendiri. Ada orang lain di sekitar
kita.

Yang jelas, pasti selalu ada orang yang bisa Sahabat
jadikan teman, dan ajak bicara!

Jika Sahabat mau terbuka, dalam kesendirian Sahabat bisa
merenungkan banyak hal. Dalam kesendirian Sahabat bisa
menemukan kedewasaan, kebijaksanaan, ide brilian,
dan memaksimalkan potensi yang Sahabat miliki.

Dalam kesendirian pula Sahabat bisa mengungkap
kejujuran, yang bisa jadi terkalahkan oleh sombong dan
ego yang seringkali Sahabat temukan di keramaian!

Tidak bisa dipungkiri, kesendirian bisa datang kapan
saja kepada setiap orang, termasuk kepada Sahabat.

Nah, jika suatu saat atau bahkan saat ini Sahabat sedang
dilanda 'kesepian' alias merasa 'sunyi sepi sendiri',
Sahabat harus ingat, bahwa kesendirian tidak selamanya
mematikan!

Kelola-lah perasaan Sahabat dengan baik, dan buatlah
kesendirian menjadi lebih bermakna. :-)

Putuskan Benang Itu!

oleh: Anne Ahira

Sahabat,


"Seutas benang itu sesungguhnya hanya
ada dalam pikiran Anda!"

Ada kisah nyata tentang seekor gajah.
Sejak kecil ia sudah dirantai kakinya
dengan seutas rantai sepanjang 4 meter.

Apa yang terjadi ketika rantai itu
diganti dengan seutas benang?

Gajah itu tetap saja berkeliling & tidak
berani melangkah keluar dari area
lingkaran 4 meter tersebut!

Dari kisah ini, pelajaran apa yang
bisa kita ambil?


Maaf, saya tidak bermaksud menyamakan
diri kita dengan seekor gajah. :-)

Namun bisa jadi, kita pun memiliki
'keterbelengguan' dengan seutas tali
yang mengikat diri kita!

Kita tidak berani keluar dari zona yang
dianggap nyaman. Meski sesungguhnya,
kita bisa melakukan banyak hal hebat
dari perkiraan kita!

Mari kita jujur pada diri sendiri,
berapa banyak kesempatan yg sebenarnya
hadir, melintas di depan Sahabat, namun
Sahabat tidak mempedulikannya?

Sahabat mungkin menganggap peluang itu

'terlalu tinggi' untuk Sahabat, dan
merasa tidak pantas berada disana.

Atau mungkin Sahabat malah merasa tidak
mampu untuk melakukan hal itu padahal
sama sekali belum pernah mencobanya?

Kita semua tahu, segala hal yang

menurut kita 'begitu hebat', seringkali
tidak selalu seperti yang kita
bayangkan.

Atau hal yang kita anggap sulit,
kadang sebenarnya sangat gampang!

Ada dua kunci dalam hal ini :


1. Sahabat akan bisa jika Sahabat berpikir bisa
2. Sahabat akan gagal jika Sahabat berpikir gagal

So, jangan menyalahkan siapapun jika
kesuksesan belum menghampiri diri kita.
Sebab, faktor utamanya terletak pada

diri kita sendiri.

Oleh sebab itu, perhatikan dengan
seksama, dan tanya pada diri sendiri,
adakah seutas benang yang telah
membelenggu diri kita selama ini?

Jika ya, maka segeralah untuk putuskan
benang itu!

Cobalah bergerak maju dari lingkaran
yang selama ini kita buat dan telah
membelenggu diri kita sendiri!

Peluang itu sebenarnya selalu hadir
kapan saja. Namun, karena kita selalu
saja menutup mata, telinga, dan pikiran
kita, maka peluang itu akan terlewat
begitu saja!

Jika Sahabat masih saja ragu untuk
melangkah, cobalah untuk melatihnya
sedikit demi sedikit. Dan jika Sahabat
sudah yakin, maka segeralah berlari cepat,

keluar dari keterbelengguan Sahabat!

Jika sudah seperti ini, maka siapa lagi
yang diuntungkan, jika bukan Sahabat
sendiri? :-)